Iwan Membunuh Alia, Ego Lelaki atau Depresi?

Pembunuhan Dokter Cantik

Iwan Membunuh Alia, Ego Lelaki atau Depresi?

- detikNews
Selasa, 25 Agu 2009 20:28 WIB
Palembang - Banyak pihak bingung kenapa Iwan Ardiansyah (27) tega membunuh orang yang dicintainya, dr Alia Pranita Sari (27). Sejumlah pihak menilai lantaran Iwan dalam depresi berat, namun, sebagian menilai hal itu merupakan sikap 'ego' lelaki terhadap perempuan yang terbangun dari kebudayaan Indonesia.

"Tindakan Iwan membunuh Alia itu merupakan sikap bawah sadarnya yakni bahwa perempuan harus tunduk terhadap lelaki. Perempuan tidak boleh melawan laki-laki. Ego ini yang membuat Iwan memiliki kekuasaan untuk melakukan apa pun terhadap Alia. Seharusnya jika Alia menolak, dia harus mundur bukan melakukan tindak kekerasan apalagi pembunuhan," kata aktifis dari Woman Crisis Centre (WCC) Yeni Izi, saat dihubungi melalui telepon, Selasa (25/08/2009).

Menurut Yeni, kesadaran ini beranjak dari pendidikan atau budaya dari masyarakat Indonesia yang menempatkan kaum lelaki lebih berkuasa atas kaum perempuan.

Sementara itu, salah satu psikolog di Palembang Telly Zaidan mengatakan Iwan dalam keadaan depresi saat melakukan pembunuhan itu. Jika dilihat dari latar belakang ekonomi, baik dr Alia maupun Iwan berasal dari keluarga yang berada atau mapan.

"Bisa jadi perbuatan Iwan karena didasari oleh hal yang lebih dari itu dan dialami tidak dalam waktu sebentar," kata Telly.

Menurutnya, depresi berat yang dialami Iwan bisa jadi karena dia kehilangan pekerjaan di Bank Sumsel. Selanjutnya dia juga akan kehilangan pacar, orang yang paling dekat dan paling dikasihinya. Padahal Iwan adalah seorang pendiam sehingga dia sulit berbagi kesusahannya dengan orang lain, jika emosi meledak maka sulit sekali mengontrol dirinya sendiri. Dalam hal ini, Iwan memiliki kepribadian yang labil.

"Orang dalam kondisi seperti itu bisa berhalusinasi apa pun bahkan hal-hal yang ditakutkannya akan terjadi. Bisa jadi saat membunuh korbannya, dia dalam kondisi di luar kesadaran dan baru menyadari saat hal itu sudah terjadi," tuturnya.

Telly menambahkan, saat itu Iwan secara psikologis tidak bisa berpikir lagi karena dia terlalu sayang dan takut kehilangan kekasihnya, maka dia berpikir lebih baik tidak ada yang memilikinya sehingga dilakukanlah pembunuhan itu. Hal ini pun terindikasi dari Iwan yang membawa Alia hingga ke Riau padahal saat itu Alia sudah tidak lagi bernyawa.
(tw/nvc)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads