Demikian disampaikan ahli hipnoterapis Mardigu dalam talk show bersama Wimar Witoelar di Yayasan Perspektif Baru, Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (14/8/2009).
"Semakin muda, itu semakin mudah diarahkan dan ditanamkan ideologi. Semakin tua, itu semakin banyak filter di pikiran yang menghambat proses doktrinisasi," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaringan teroris Noordin M Top berhasil merekrut Dani, anak umur 19 tahun yang baru lulus SMA, untuk dijadikan pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriott.
Mardigu mengatakan, selain karena muda, dipilihnya Dani sebagai pengantin juga mempertimbangkan latar belakang sosial Dani yang relatif anak perkotaan. Hal ini dilakukan juga agar persiapan dan perncanaan teknis pengeboman bisa lebih cepat.
"Untuk bisa menembus hotel bintang 5, lebih cepat cari anak kota. Bukan anak kampung dan bodoh," ujarnya. (lrn/ken)