Suatu ketika beberapa hari sebelum menghilang dari Perumahan Telaga Kahuripan, Kemang, Kabupaten Bogor, SJ pernah menyampaikan kepada salah seorang warga mengapa dirinya selalu mengontrak rumah. Dia tidak ingin membeli rumah.
"Saya ingin terhindar dari riba. Lagi pula sampai kapan sih orang tidak akan mengontrakkan rumahnya lagi? Orang yang mengontrakkan rumah selalu ada," ujar SJ seperti ditirukan salah seorang warga kepada detikcom, Jumat (14/8/2009).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum tahu apakah memang ini alasan sesungguhnya SJ untuk berpindah-pindah dan mengontrak rumah. Atau apakah ini hanya kamuflase saja untuk menghilangkan jejak?
Sebab, kelompok SJ dan kakak iparnya, Ibrohim, mengontrak rumah di berbagai titik menjelang peledakan bom. Antara lain, Ibrohim mengontrak rumah di kawasan Kuningan, di belakang Ritz-Carlton. Ibrohim juga mengontrak rumah di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.
Jaringan ini juga mengontrak rumah di Perumahan Puri Nusapala Jatiasih, Bekasi sebagai safety house. SJ juga mengontrak rumah di Candraloka Perumahan Telaga Kahuripan, sebagai basis untuk perekrutan 'pengantin' (para pelaku bom bunuh diri).
Jaringan ini juga mengontrak sebuah rumah di kawasan Cimahpar, Bogor yang dijadikan tempat penyimpanan bahan peledak. Bisa jadi, masih banyak rumah-rumah yang dikontrak oleh para jaringan SJ dan Ibrohim itu.
Di Perumahan Telaga Kahuripan, SJ mengontrak rumah sekitar 1 tahun 4 bulan, dari akhir 2007 hingga sekitar April 2009. Sebenarnya dia tidak konsisten saat menyampaikan status rumah yang ia tinggali bersama istri dan anaknya itu.
SJ pernah menyampaikan kepada tetangga samping rumahnya bahwa rumah yang ditempatinya adalah milik kakaknya. Namun, kepada warga lain dia mengaku mengontrak rumah itu.
Salah seorang warga menceritakan bahwa sebelum SJ tinggal di rumah itu, kakaknya yang menyewa rumah itu. Kemudian sang kakak pindah ke kawasan Jatiasih Bekasi dan SJ kemudian meneruskan kontrakan kakaknya itu.
Di perumahan Telaga Kahuripan, SJ sangat dekat dengan masyarakat. Bahkan, dia menjadi imam di Masjid As Surur, sekitar 200 meter dari rumah yang ia kontrak itu. Di perumahan ini, SJ menemukan Dani Dwi Permana, yang kemudian ia rekrut sebagai pelaku bom bunuh diri di Marriott.
(asy/nrl)