"Perlu kami tegaskan di sini bahwa penemuan di TKP Leles kemarin, tidak ada bom rakitan, apalagi bahan peledak. Jadi agar masyarakat tidak terjebak info-info yang simpang siur dan menyesatkan," kata Anton dalam pesan singkatnya, Selasa (11/8/2009) malam.
Sebelumnya pada pukul 10.44 WIB, Anton melalui pesan singkatnya mengatakan ada penemuan barang yang diduga bom rakitan di Kampung Ciharus, Desa Cilembang, Kecamatan Leles tersebut. "Barang bukti di antaranya 2 buah HT dan 2 peralon kecil yang dibungkus kertas warna merah yang dilengkapi sumbu (diduga bom rakitan) serta telah diamankan Brimob Polda Jawa Barat untuk dicek kebenarannya," ungkap Anton saat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benda tersebut awalnya ditemukan oleh penghuni kontrakan tersebut, yakni Soni. Diduga kuat, benda itu peninggalan penghuni kontrakan terdahulu yakni Heri dan Ismet. Keduanya masing-masing mengaku sebagai warga Bandung dan Banten.
Sehari-hari warga mengenal mereka sebagai pedagang tas. Namun sekitar 2 bulan lalu, keduanya tiba-tiba menghilang dari kontrakan tersebut. Tak satu pun warga yang tahu ke mana mereka pindah atau dipamiti.
Laporan mengenai temuan ini kemudian ditindaklanjuti ke aparat kepolisian. Senin 10 Agustus malam, sejumlah anggota tim Gegana datang ke lokasi penemuan benda mencurigakan tersebut. Menurut sumber detikcom, selain HT dan peralon, polisi juga mengamankan TNT, remote, laptop dan album mengenai senjata api.
Temuan benda mencurigakan tersebut tampaknya dipandang sebagai masalah serius. Buktinya, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Timur Pradopo sampai menyempatkan diri mendatangi lokasi penemuan benda tersebut. (sho/sho)