Usulan ini muncul pada saat mereka berdoa bersama untuk WS Rendra di sebuah kantor redaksi sebuah massa di Jalan Basukiu Rachmat, Palembang, Jumat (07/08/2009) malam.
"Saya pikir penghormatan terhadap budayawan dan seniman besar seperti WS Rendra untuk nama jalan, suatu hal yang wajar. Sebab karya seni maupun pemikiran WS Rendra, banyak memengaruhi pemikiran kebudayaan Indonesia pada hari ini. Seperti soal kebebasan berpikir dan berekspresi," kata pekerja kebudayan Tarech Rasyid dalam diskusi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hanya buku ini diperuntukan bagi WS Rendra," kata penulis T Wong.
Di Palembang, sama seperti di daerah lainnya, konsep berkesenian maupun pemikiran WS Rendra banyak memengaruhi para pekerja seninya. Pengaruh ini paling banyak pada dunia seni teater dan sastra.
"Di tahun 1970-an dan 1980-an, di Palembang sangat popular lomba pembacaan puisi. Setiap kali diadakan lomba baca puisi, selalu ada karya WS Rendra. Dia hamnpir dipastikan bersanding dengan karya Chairil Anwar, Taufiq Ismail, atau Sutardji Calsoum Bahri," kata Tarech.
Direncanakan buku kumpulan itu akan diluncurkan dan dibacakan pada tanggal 20 Agustus 2009 mendatang. (tw/irw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini