Demikian kenangan Nursyahbani Katjasungkana pada sosok penyair WS Rendra di Jakarta, Jumat (7/8/2009).
Nursyahbani tidak segan-segan menganggap Si Burung Merak itu sebagai guru spiritualnya. "Bagi saya, Mas Willy begitu biasanya saya memanggil dia adalah guru spiritual saya saat saya muda," ujarnya.
Nursyahbani masih ingat puisi-puisi Rendra yang menjadi favoritnya dulu semasa muda. Dia menggemari romantisnya puisi Rendra yang terkumpul dalam Sajak Untuk Bonny dan Sajak Sepatu Tua.
"Sajak cintanya kepada Mbak Narti dan sajak Burung Kondornya membuat saya ngefans berat padanya. Sajak Ibunda membuat saya mencintai dan menghormati ibunda saya tiada taranya," kata aktivis Kaukus Perempuan Parlemen ini.
Nursyahbani mengenal Rendra pertama kali saat dirinya bekerja di LBH Yogya antara tahun 1980-1982.
"Saya sering bertemu karena dia akrab dengan Buyung Nasution, Abdul Rahman Saleh yang aktif di LBH," ujar perempuan berkacamata ini mengenang perkenalannya dengan Rendra.
Dan sejak saat itu dirinya selalu berusaha selalu menonton pertunjukan pendiri Bengkel Teater itu di Yogya.
Nursyahbani mengaku menyesal tidak dapat menjenguk Rendra saat menjalani perawatan sakitnya. Dia berdoa agar idolanya itu tenang dalam kepergiannya.
"Semoga arwahnya diterima disisi-Nya dan nama harumnya menghiasi keharuman tanah air kita Indonesia," kata dia.
(Rez/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini