Al Kautsar, Film Religi Rendra yang Fenomenal

Al Kautsar, Film Religi Rendra yang Fenomenal

- detikNews
Jumat, 07 Agu 2009 08:05 WIB
Jakarta - Tak cuma lihai membuat puisi, seniman WS Rendra juga pernah bermain film. Bahkan film yang dia bintangi tersebut menjadi hits pada era 80-an.

Film religi berjudul Al Kautsar karya sutradara ternama Cahaerul Umam ini menceritakan pemuda bernama Saiful Bachri (WS Rendra), seorang guru mengaji di pesantren Pabelan, Jawa Tengah. Saiful adalah pemuda tampan yang ahli agama. Selain pandai agama, Saiful juga pandai dalam hal pertanian, sehingga warga sekitar pesantren pun mengaguminya.

Namun selain membuat warga senang, ada juga segelintir warga yang mencibir kedatangan Saiful di desa tersebut. Haji Musa, tokoh desa setempat, mula-mula tidak suka dengan kedatangan Saiful. Saiful dianggap melakukan pembaruan di desa itu, terutama dalam hal pertanian.

Konflik pun semakin menganga saat Saiful berhadapan dengan Harun (Soultan Saladin), tengkulak desa yang biasa memeras petani miskin. Harun terkenal menghalalkan segala cara untuk bisa mewujudkan semua keinginan yang hendak dia dapat, termasuk membunuh suami Halimah (Yulinar Firdaus), janda muda yang ternyata menaruh simpati kepada Saiful.

Suami Halimah dibunuh oleh anak buah Harun lantaran Harun ingin memperistri Halimah yang cantik tersebut. Namun sayang, pujaan hati Harun telah menemukan cintanya kembali pada sosok ustadz Saiful. Harun pun naik pitam kepada anak muda pendatang itu.

Berbagai siasat dilakukan oleh Harun untuk memisahkan Saiful dan Halimah. Hingga pada suatu hari, saat Saiful bersama penduduk setempat membuat saluran air agar sawah desa itu tidak lagi tergantung hujan. Tak disangka, Halimah hanyut di sungai. Saiful menyelamatkannya dengan mengangkat tubuh Halimah ke tepian sungai. Agar nyawa halimah selamat, Saiful membuat napas bantuan. Harun menuding perbuatan itu zina!

Penduduk terhasut, sementara Haji Musa tak bisa berbuat apa-apa. Akhirnya madrasah tempat Saiful mengajar dirusak. Dalam kondisi seperti ini, Saiful bisa menyadarkan Sutan (Wahab Abdi), warga setempat yang awalnya dianggap bejat.

Hingga pada suatu ketika, Saiful dan Sutan memergoki Harun yang hendak memperkosa Halimah. Sutan marah karena Harun dianggap menghina Tuhan. Ia lalu salat dan membakar gudang beras Harun yang dianggap sebagai tempat mesum. Perkelahian terjadi di dalam gudang yang terbakar. Lagi-lagi Saiful menyelamatkan mereka. Akhirnya nama Saiful pulih. Masyarakat kembali menerimanya. Dan Halimah, sang janda cantik, dinikahinya.

Film ini dianggap sebagai film religi yang sukses menyuarakan ajaran Islam, dibanding film religi bertema cinta seperti 'Ayat-ayat Cinta'. Film yang dibuat pada tahun 1977 ini dianggap sebagai film dakwah Islam yang utuh dan membukukan sukses pertama film religi dalam riwayat perfilman nasional. (anw/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads