Dengan mengenakan baju hitam, blazer coklat dan didampingi ajudannya, presiden yang memperpendek kunjungan ke AS setelah mendengar wafatnya pendahulunya Sabtu (1/8/2009) lalu itu bertemu dengan anak Cory, Benigno Aquino III. Dua orang yang sering saling kritik itu bersalaman dan melupakan perseteruan sejenak. Demikian dilansir AFP.
Sebelumnya, Benigno Aquino telah menyatakan dirinya tidak akan melarang Arroyo untuk memberikan penghormatan terakhir untuk ibunya tersebut. Konflik personal di antara mereka juga tidak akan diperlihatkan.
Akan tetapi Benigno juga menegaskan, "Apabila mereka berpikir kami akan senang hanya karena Arroyo datang, maka tidak seperti itu."
Cory sangat dipuja rakyat Filipina karena perannya menggulingkan kediktaktoran Presiden Ferdinand Marcos pada tahun 1986 lewat people power. Namun tak lama setelah ia menjabat sebagai presiden, ia didesak mundur oleh Arroyo terkait dugaan korupsi dan kecurangan pemilu.
Cory meninggal pada usia 76 tahun karena penyakit kanker. Puluhan ribu pelayat memadati katedral untuk mengiringi pemakamannya .
(amd/nrl)