"Ini merupakan adat Betawi yang harus dijaga. Sebagai simbol saling menghormati ketika mau masuk ke keluarga baru," kata Gubernur Fauzi Bowo dalam acara Festival Palang Pintu IV di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Sabtu, (1/8/2009).
Belum puas, kedua mempelai adu kanuragan. Mempertunjukan kepandaian pencak silat. Dilanjut dengan kepandaian membaca ayat suci Al-Quran oleh calon mempelai. "Orang Betawi itu sejak kecil diajarkan pukulan dan ngaji. Pukulan itu simbol untuk bisa survive di dunia dan ngaji untuk bekal di akherat," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini juga menunjukan jika Jakarta tidak terpengaruh bom. Tetap aman. Apalagi disini banyak orang bule," pungkasnya.
(asp/gah)