Sebelumnya, David diberitakan media Singapura, melakukan bunuh diri setelah menikam dosennya, Profesor Chan Kap Luk. Namun keluarga David di Jakarta tidak percaya tuduhan tersebut.
Bahkan ayah David, Hartono Widjaja yakin putra keduanya itu bukan bunuh diri melainkan dibunuh. Keluarga mengklaim memiliki banyak bukti bahwa anak pintar yang pernah mengikuti Olimpiade Matematika Internasional (IMO) itu dianiaya dan dibunuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di game online pecinta e-sport itu, account David, tera-majin menempati rangking ke-11 dari nyaris 2 ribu pemain. Karena kecanggihannya itu, David pernah menyabet juara II main game se-Singapura.
Selain nge-game, lulusan SMAK I Penabur ini juga gemar berolah raga khususnya sepak bola. Saking cintanya pada olah raga, teman-temannya di kampus mempercayainya menjadi Presiden Klub Olahraga di Fakultas Elektronik.
Meski pintar, namun menurut teman-temannya, David bukanlah seseorang yang kutu buku dan penyendiri. Pria 22 tahun yang akrab disapa Ming-ming itu sangat periang dan suka becanda. Semasa SMA, David dikenal sebagai salah satu penceria kelas.
Saat-saat terakhir hidupnya, nilai akademik David sempat menurun. Bahkan David kehilangan beasiswanya karena nilainya tidak mencukupi.
Saat tewas, David tengah mengerjakan tugas akhirnya berjudul 'Multiview Acquisition from Multi-camera Configuration for Person Adaptive 3D Display'. Tugas akhir ini dibimbing oleh Profesor Chan Kap Luk.
David tewas pada Senin 2 Maret 2009 pukul 10.35 WIB. Pria berkacamata itu dilaporkan menyerang dosen pembimbingnya.
Setelah kejadian itu, David dilaporkan telah bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangan kanannya sebelum terjun dari lantai 4. Setelah diotopsi, jenazah David dikremasi atas persetujuan keluarga.
(ken/iy)