Tapi itu nanti. Saat rusun diujung Jakarta tersebut lengkap untuk disebut rumah. Rumah dengan listrik dan air memadai. Serta fasilitas jalan, pusat kesehatan, pendidikan dan fasilitas umum lain yang mencukupi untuk ribuan jiwa calon penghuninya.
"Belum ada yang di situ. Cuma satu blok sekitar 200 KK," kata Iman (29), salah satu warga RT 6/8, Marunda, Jakarta Utara, Selasa (21/7/2009).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi ya begini-begini. Kalau rob kena air pasang. Susah air dan angkutan umum jauh," kata Iman.
Belum terlihat upaya serius untuk menghidupkan rusun yang pada awalnya sangat prestisius tersebut. Jadilah proyek untuk rakyat miskin itu menjadi hiasan.
(Ari/ken)