Prakarsa hajatan itu adalah istri Gubernur Riau M Rusli Zainal, Septina Primawati.
"Kami sangat prihatin. Kami dari keluarga besar IKBMI di Jakarta dalam waktu dekat akan pulang kampung untuk memberikan bantuan hukum terhadap korban. Kita akan gugat penitia pelaksana serta dokter yang telah melakukan malpraktik itu,β kata Ketua Umum IKBM di Jakarta Susilowadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bang Ilo, begitu sapaan akrabnya ini menyebut selaku keluarga besar masyarakat Indragiri Hulu di Jakarta, pihaknya akan segara menunjuk pengacara untuk melakukan gugatan. Masalah ini harus ditanggapi serius, korban harus mendapat perawatan intensif.
βIni bukan saja menyangkut luka yang dialami korban dengan terpotongnya alat kelamin, tapi juga persoalan keturunan keluarga korban," ujarnya.
Pihaknya akan mendesak agar panitia penyelenggara dan dokter harus bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut. Ilo mengatakan kejadian serupa jangan sampai terulang.
"Mereka harus mengurus sampai korban betul-betul sembuh dan normal kembali kalau memang peluang untuk normal itu ada,β katanya.
Ia menilai, kasus ini bisa dikategorikan malpraktek. Dokter yang mengkhitan harus disidang oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan panitia harus bertanggung jawab.
"Hukum itu tidak kebal bagi isteri-isteri pejabat. Tanggung jawab bukan hanya sekedar pengobatan. Apala artinya hidup kalau sudah dikebiri," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, dalam liburan panjang kemarin, Komaruddin warga Kabupaten Indragiri Hulu ikut dalam sunatan massal. Namun naas baginya, sang dokter yang menyunatnya tidak hanya memotong kulit kelaminya, namun kepala kelaminnya juga turut terpotong.
Kini korban masih terbaring di RS Awal Bros, Pekanbaru. Tim dokter telah menyambung kepala kelaminya yang terputus. Namun dokter tidak dapat menjamin apakah penis korban nantinya dapat berereksi atau tidak.
(cha/nwk)