Telok hanya muncul setiap kali perayaan Hari Kemerdekaan
Indonesia dan merupakan tradisi masyarakat Palembang.
Pantauan detikcom, di Pasar 16 Ilir, Sayangan, Pasar Kuto, Pasar Cinde, dan Pasar Lemabang, Kamis (16/7/2009), telok dijual Rp 7.500-15 ribu per buah.
Apa itu telok abang? Telok abang yakni telor ayam atau bebek yang diwarnai merah. Nah, telor ini kemudian ditusuk dengan potongan bambu yang dihubungkan dengan mainan anak-anak berupa pesawat terbang, kapal laut, atau mobil.
Mainan ini terbuat dari akar pohon gabus. Di atas mainan ini kemudian dikibarkan bendera merah-putih kecil yang terbuat dari kertas, lalu hiasi lainnya yang juga berwarna merah putih.
Tapi, kini ada juga telok abang yang menggunakan warna biru, hijau, atau kuning, sebagai pemanis warna mainan. Telok abang memang diperuntukkan untuk anak-anak. Biasanya selama merayakan kemerdekan Indonesia dengan menyaksikan lomba perahu bidar, panjat pinang, dan lainnya, anak-anak menjinjing telok abang.
Menurut Budayawan Palembang Djohan Hanafiah, tradisi telok abang ini mulai terasa di Palembang sejak merayakan kemerdekan Indonesia pada 1949.
Sebelumnya telok abang digunakan saat merayakan ulang tahun, Cap Go Meh, atau hari-hari besar kolonial Belanda. Tentunya belum ditambahi bendera merah-putih kecil.
(tw/nik)