Akhirnya Bush Izinkan Condoleezza Diperiksa
Rabu, 31 Mar 2004 00:54 WIB
Washington, DC - Akhirnya, Presiden Bush mengizinkan Penasihat Keamanan Gedung Putih Condoleezza Rice diperiksa Komisi Penyelidik Peristiwa 11 September. Satu pekan ini, walau di bawah tekanan politik yang keras, Bush telah menolak penasihatnya diperiksa komisi.Melalui sepucuk surat yang dikeluarkan oleh pengacara Gedung Putih Roberto Gonzales Selasa (30/3/2004) pagi ini waktu Washington, DC, Presiden Bush mengizinkan Penasihat Keamanannya untuk memberikan kesaksian terbuka di bawah sumpah oleh Komisi penyelidik Peristiwa 11 September. Selain itu, Presiden Bush dan Wakil Presiden Dick Cheney menyetujui untuk di wawancarai secara tertutup tidak di bawah sumpah oleh komisi tersebut.Pertemuan antara Komisi 11 September dengan Presiden dan Wapres yang berbentuk wawancara itu, boleh dihadiri oleh semua anggota Komisi yang berjumlah sepuluh orang. Sebelumnya, Bush dan Cheney hanya mau mengadakan pertemuan tertutup dengan Ketua dan Wakil Ketua Komisi. Demikian berita terakhir yang dilansir sejumlah stasiun tv di AS pagi ini.Menghadapi pemilihan Presiden bulan November mendatang, kondisi perpolitikan di Amerika Serikat memang semakin menghangat. Partai Demokrat yang sudah memiliki calon tetap, yaitu Senator John Kerry dari negara bagian Massachussets, terus meningkatkan tekanan politiknya. Kemarin, tekanan keras juga telah diberikan oleh rangking Senator dari Partai Demokrat, Edward Kennedy, yang juga adik kandung almarhum Presiden Kennedy. Dia menyatakan, agar kesaksian Presiden Bush dihadapan Komisi penyelidik Peristiwa 11 September harus dilakukan secara terbuka.Memanasnya perpolitikan di Washington,DC dipicu oleh kesaksian yang diberikan oleh Richard Clarke dihadapan Komisi pekan lalu. Clarke, yang mantan Ketua Penasihat Gedung Putih Bidang Kontra Teroris memang menjadi salah seorang yang diundang oleh Komisi untuk memberikan kesaksian, selain Menlu Collin Powell dan Menhan AS Donald Rumsfeld. Dalam kesaksiannya, Richard Clarke membeberkan banyak fakta-fakta baru yang sangat menyudutkan kebijakan pemerintahan Bush dalam menangani perang terhadap teroris. Semua kesaksian Clarke selama menjabat sebagai penasehat khusus bidang kontra teroris, ditulisnya dalam sebuah buku laris manis berjudul "Againts All Enemies".
(zal/)