RI-Jepang Lokakarya Traktat Non-proliferasi Senjata Nuklir
Senin, 29 Mar 2004 11:20 WIB
- Indonesia dan Jepang menyelengarakan lokakarya Traktat Non-proliferasi Senjata Nuklir (NPT). Indonesia berkepentingan mengatur persenjataan nuklir di dunia.Lokakarya yang pada intinya menentang proliferasi (perkembangbiakan) senjata nuklir itu berlangsung di Hotel JW Marriott, Jakarta, 29-31 Maret 2004. Hotel ini sendiri pernah dibom pada 5 Agustus 2003."Indonesia sebagai salah satu negara anggota komite pelucutan senjata yang tidak memiliki senjata nuklir, berkepentingan untuk mengatur persenjataan nuklir di dunia bersama negara-negara lainnya."Demikian kata Menlu Hassan Wirayudha usai membuka acara lokakarya tersebut, Senin (29/3/2004). Dituturkan dia, terdapat 3 pilar yang mendasari pelucutan senjata. Pertama, non-proliferasi senjata nuklir. Kedua pelucutan senjata nuklir. Ketiga, pemanfaatan energi nuklir untuk maksud-maksud damai."Ketiga pilar itu belum seimbang. Antara lain karena negara-negara yang memiliki senjata nuklir tidak mau diatur untuk pelucutan senjata mereka. Juga banyak negara-negara yang tidak termasuk dalam NPT yang memiliki senjata nuklir atau mengembangkan senjata nuklir. Antara lain India, Pakistan dan Israel yang diduga atau dipastikan memiliki senjata nuklir," papar dia.Pelarangan upaya riset untuk meningkatkan kemampuan teknis senjata nuklir, lanjut Hassan, juga sulit untuk diterapkan. Termasuk kepada AS yang tidak mau diatur dalam hal ini."Hasil lokakarya ini akan dituangkan dalam dokumen highlight of the workshop yang akan menjadi sumbangan pikiran Indonesia untuk memperkuat rezim NPT, dan sebagai masukan untuk persiapan sidang Prepcom NPT III mendatang, yang akan diketuai Sekjen Deplu RI Sudjadnan Parnohadiningrat," jelas dia.Acara lokakarya ini sendiri dihadiri sekitar 60 peserta yang mewakili negara ASEAN, negara partisipan yang menjadi pihak NPT, serta berbagai organisasi internasional.
(sss/)