Tampak puluhan wajah manusia siap menyambut kami di daratan. Mulai dari pejabat tinggi, polisi, anggota TNI, hingga rakyat biasa.
Kurang lebih satu jam di udara, pesawat Cessna 208 B yang kami tumpangi mendarat. Pesawat milik Susi Air berkapasitas 12 penumpang ini biasa disewa Departemen Kehutanan untuk meninjau hutan-hutan di seluruh Indonesia.
Kali ini detikcom berkesempatan ikut dalam rombongan, melihat peninjauan peningkatan jalan Trumon-Bulohseuma, di Aceh Selatan yang dilakukan oleh Menhut MS Kaban, Sabtu (20/6/2009). Peningkatan jalan tersebut bermaksud untuk membuka akses masyarakat Bulohseuma yang puluhan tahun terisolir.
Warga Bulohseuma selama ini tidak dapat menggunakan jalan darat untuk bisa membawa hasil tani mereka ke kota. Seringkali mereka harus menggunakan kapal untuk mengangkut segala kebutuhan pokoknya hingga tiba di pemukiman.
"Kita ingin merevitalisasi jalan tersebut agar masyarakat bisa mudah dalam transportasi," kata Kaban.
Sebelum mendarat, pesawat kami sempat terbang menyusuri kawasan konservasi hutan Gg Leuser. Kawasan hutan ini berada tepat di sebelah barat pulau Sumatera dengan luas sekitar 623.987 ha.
Nampak tidak ada jalan darat yang membelah kawasan hutan tersebut. Satu-satunya jalan yang terlihat berada di sepanjang tepi pantai Aceh Selatan.
Berangkat dari Bandara Polonia Medan, pesawat kami membelah kawasan bukit yang berjejer di sepanjang hutan. Jutaan pohon langsung penuh dalam pandangan.
Siapapun yang bisa menyaksikan kawasan hutan Gg Leuser dari ketinggian 10.000 kaki pasti akan melontarkan pujian. Kawasan ini nampak asri dan mengagumkan seperti layaknya tempat yang belum terjamah. Begitu hijau, tanpa cacat.
"Alhamdulillah, pencurian kayu di sini sangat kecil. Tidak seperti Kalimantan atau Papua," ujar Kepala Badan Planologi Hutan Dinas Kehutanan Pemprov Nanggroe Aceh Darussalam saat berbincang dengan detikcom.
Beberapa kali MS Kaban mengangguk-anggukan kepalanya, sambil menatap dalam-dalam areal hutan. Ia beberapa kali menunjuk ke jendela seraya menggiring para penumpang agar ikut menyaksikan keindahan kawasan hutan ini.
Belum lagi liukan puluhan anak sungai yang mengitari bukit-bukit hijau. Sungguh menakjubkan!
Di sebelah barat, birunya samudera Hindia terhampar luas. Beberapa pulau kecil yang tidak jauh dari pantai Aceh Selatan, menambah kesempurnaan perjalanan kami siang itu.
Tak terasa pemandangan tadi masih terbayang hingga kami sampai di daratan. Kami bergegas menuju mobil dan segera menyusuri jalan Aceh Selatan, pantai paling barat Pulau Sumatera. Mengitari hutan Gg Leuser melalui jalan darat.
(ape/mad)