"Kejadiannya hari Selasa 16 Juni, waktu itu saya pulang ke rumah, pintu sudah terkunci dan kuncinya dititip ke tetangga. Saat saya tanya, ke tetangga saya, siang hari seluruh keluarga saya ada yang menjemput memakai mobil Toyota Kijang," jelas Hendri saat dihubungi melalui telepon, Jumat (19/6/2009).
Pada hari Selasa itu, Hendri kebetulan sedang melaporkan dugaan kasus hukum oknum polisi di Polda Kalbar ke Provost Mabes Polri. Siang itu sekitar pukul 14.00 WIB, dia sempat menelepon ke telepon pribadi, tapi tidak tersambung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluarga Hendri yang diculik itu yakni istrinya Nadia Iswanto (47), serta 5 anaknya yakni Stella Novi Iswanto (24), Cindy Gneisa Iswanto (21), Geovani Putri Iswanto (20), Lestari Putri Iswanto (16), Hugo Iswanto (13).
"Saya langsung lapor ke Polres Jakarta Utara, tapi sampai sekarang belum ada hasil," imbuhnya.
Hendri yang mengurusi hotel peninggalan orang tuanya ini mengaku sebelumnya memang pernah menerima teror dari seorang petinggi bank daerah di Kalbar. Ini terkait dengan dugaan korupsi yang dia laporkan ke Polda Kalbar, namun ternyata tidak pernah diproses.
"Karena itu saya lapor ke Mabes Polri soal oknum-oknum itu. Dan dulu saya pernah diancam mau diculik," imbuh Hendri yang juga pengusaha garmen di Jakarta Utara.
Informasi yang dikumpulkan, Hendi disebut-sebut memiliki utang piutang senilai Rp 500 juta kepada bank tersebut.
Hendi masih berharap, keluarganya tidak mengalami penculikan. "Saya harap ini hanya kehilangan sementara keluarga saya," tutupnya.
(ndr/iy)











































