"Ledakan disebabkan ada sedikit bahan peledak untuk latihan, tidak ada peluru, hanya sejenis potasium dan belerang. Tidak ada high explossive hanya low explossive," tutur Imam dalam konferensi pers di Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, Rabu (17/6/2009).
Imam menuturkan hampir semua peralatan simulasi rusak. Namun alat penjinak bom yang sering digunakan tidak rusak karena disimpan di tempat lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imam membantah adanya sabotase oknum tertentu. Adanya selongsong peluru di sekitar gedung simulasi disebabkan letak gedung simulasi yang berdekatan dengan lapangan tembak.
"Unsur sabotase tidak ada, selongsong yang ditemukan bisa saja bukan dari situ," tutur Imam.
Imam kemudian mengenang aktivitas yang rutin dilakukan anggota Brimob di gedung simulasi sebelum meledak.
"Anggota kami berlatih setiap hari, di situ ada alat simulasi bagaimana melakukan deteksi disposal dan peraga film-film," beber Imam. (van/nrl)