"Semalam masih nonton TV. Karena saya ngantuk, saya langsung tidur di kamar depan. Aseng tetap tidur di lantai tanpa alas di depan TV. Sekitar pukul 07.00 WIB dia sudah kaku," ujar kakak ipar Aseng, Arif (51) yang juga kuli bangunan di rumah itu, Jl Kenanga No 16, Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (12/6/2009).
Aseng dengan 8 kuli bangunan lainnya sedang membangun rumah Sigit dan Ita. Rumah yang akan dibangun bergaya Jawa.
"Begitu Aseng tewas, langsung saya lapor ke bos. Pukul 09.00 WIB saya lapor polisi," papar Arif.
Saat meninggal Aseng mengenakan sarung dan kaos oblong putih.
Ketika olah TKP polisi, telinga Aseng keluar darah, dan tangan serta kakinya kaku. Meski tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, mayat Aseng tetap dibawa ke RS Fatmawati untuk divisum.
"Kemungkinan kena serangan jantung. Tapi harus dibawa ke RS untuk diotopsi," ujar salah satu penyidik Polres Jaksel usai memeriksa mayat Aseng di TKP.
(nik/iy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini