Seperti yang dialami Ridwan (29), pengendara motor yang melintas di Patal Senayan, Jakarta Selatan. Saat hendak pulang kerja melewati pertigaan Patal, lampu menyala merah. Tetapi karena palang pintu kereta api yang sejalur dengan jalan tersebut sedang menutup, Ridwan pun terus melaju.
"Tiba-tiba polisi mengangkat tangan dan menghentikan motor saya," katanya di lokasi, Senin (1/6/2009).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
setelah ditanya ini-itu di warkop yang sudah ada 3 Polantas sedang menyeruput kopi.
"Ada receh di kantong saya, Rp 20.000. Saya kasih saja daripada ngurus di pengadilan lama dan lebih mahal," ucapnya.
Cerita Ridwan hanyalah segelintir cerita lama. Sayangnya, drama itu belum juga selesai dan masih seringย ditemui di jalanan. Masih banyak cerita serupa, yang bila secara nominal tidak seberapa tetapi sangat mencoreng citra institusi Polri.
"Masih sama saja kayak dulu-dulu. Nggak ada bedanya," ucap Ridwan kesal.
(Ari/ndr)