Kostrad: Perlawanan Warga Dinamika Bermasyarakat

Pengosongan Kompleks Kostrad

Kostrad: Perlawanan Warga Dinamika Bermasyarakat

- detikNews
Jumat, 29 Mei 2009 12:07 WIB
Jakarta - Penolakan warga dengan memblokir jalan serta membakar ban bekas saat dilakukan pengosongan perumahan Komplek Kostrad di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (Jaksel), dinilai wajar. TNI menganggap hal itu sebagai dinamika bermasyarakat.

"Ya silakan saja. Itukan dinamika bermasyarakat. Toh juga membakar bannya di jalan,bukan ditempat umum," ujar Kapuspen Kostrad Letkol Inf Husni di lokasi pengosongan rumah, Jalan Darma Putra Raya, Jaksel, Jumat, (29/5/2009).

Menurut Husni, di komplek ini terdapat 658 rumah. Dari jumlah tersebut, yang menempati rumah itu hanya 183 prajurit aktif. Sisanya ditinggali purnawirawan, warakawuri, anak prajurit serta pihak lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang kami kosongkan adalah rumah yang tak ditempati prajurit, purnawirawan atau para kawuri. Bagi para purnawirawan dan warakawuri dipersilakan tinggal hingga tutup usia," tambahnya.

Husni menambahkan, pengosongan rumah itu memang tak disertai biaya konpensasi atau santunan lain. Tetapi disediakan truk untuk pindahan dan penampungan sementara di Cilodong, Jawa Barat.

"Namanya rumah dinas ya silakan dihuni selama berdinas. Diperbaiki boleh, tapi tak boleh dimiliki," pungkasnya.

Hingga pukul 12.00 WIB, suasana di Komplek Kostrad kacau balau. Ban bekas yang sebelumnya dibakar masih menyala di ujung Jalan Darma Putra Raya. Puluhan pot serta dahan pohon masih bertebaran di jalan. Ratusan warga masih bertahan di jalanan.

(asp/nik)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads