Dengan foto-foto yang keseluruhan berjumlah 120 foto, Lim mencoba membuat kemungkinan skenario peristiwa maut yang menimpa David pada 2 Maret lalu.
Dikatakan Lim, pada hari naas itu, David ditemukan tewas setelah jatuh empat lantai dari sebuah jembatan penghubung di kampus NTU. Beberapa menit sebelumnya, David terlihat berlari dari kantor Profesor Chan Kap Luk, pembimbing skripsinya, setelah diduga terlibat perebutan pisau dengan Prof Chan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesimpulan Lim tersebut selain didasarkan pada foto-foto, juga berdasarkan dua kali kunjungan Lim ke kampus NTU serta informasi dari kepolisian.
Lim juga mengatakan, nyaris semua bercak darah yang ditemukan di ruangan kantor Profesor Chan adalah milik David. Itu termasuk bercak darah yang ditemukan pada dinding di atas monitor komputer. Dalam kejadian 2 Maret lalu, Prof Chan diberitakan sedang duduk di depan komputer saat dirinya ditikam oleh David.
Menurut Lim, bercak darah pada dinding itu menunjukkan gerakan lengan dari suatu tempat di atas monitor komputer yang mana darah berasal dari luka atau dari sebuah benda yang berlumuran darah.
Ditambahkan Lim, darah Prof Chan cuma terdeteksi pada lantai dekat meja komputer. Sedangkan darah pada sejumlah dokumen dekat pintu kantor Prof Chan juga dipastikan milik David.
Selain Lim, pakar forensik senior Singapura Dr Christopher Syn juga turut memberikan kesaksian dalam persidangan di Singapura yang digelar pada Selasa, 26 Mei kemarin.
Dikatakan Dr Syn, cuma darah David yang ditemukan pada pegangan pisau. Sedangkan pada mata pisau yang patah saat terjadi perebutan pisau, terdapat campuran darah David dan Prof Chan.
Sidang pengadilan koroner ini akan dilanjutkan kembali pada 17 Juni mendatang. Pengadilan koroner merupakan pengadilan untuk kasus-kasus kematian tidak normal di Singapura. Pengadilan koroner dilakukan untuk suatu kematian mendadak, antara lain akibat kecelakaan di jalan raya, di industri, di sel penjara, kekerasan, dan bunuh diri.
Pengadilan koroner biasanya berlangsung selama beberapa bulan. Keputusan hakim bisa berupa pernyataan penyebabnya adalah kematian murni, akibat bunuh diri, kecelakaan, atau open verdict (terbuka untuk penyelidikan lanjutan).Mendiskusikan kematian David Hartanto Widjaja lebih lanjut? Gabung di sini. (ita/nrl)