Dikatakan wanita itu, nyaris semua bercak darah yang terdapat di kantor Profesor Chan Kap Luk adalah milik David. Itu termasuk darah yang ditemukan pada dinding di atas monitor komputer. Dalam kejadian 2 Maret lalu, Prof Chan diberitakan sedang duduk di depan komputer saat dirinya ditikam oleh David.
Menurut Lim, bercak darah pada dinding itu menunjukkan gerakan lengan dari suatu tempat di atas monitor komputer yang mana darah berasal dari luka atau dari sebuah benda yang berlumuran darah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di luar kantor Prof Chan, bercak darah terbagi dalam dua arah berbeda. Yang satu berasal dari Prof Chan dan lainnya, lebih banyak, berasal dari David.
Selain Lim, pakar forensik senior Singapura Dr Christopher Syn juga turut memberikan kesaksian dalam persidangan di Singapura yang digelar pada Selasa, 26 Mei kemarin.
Dikatakan Dr Syn, cuma darah David yang ditemukan pada pegangan pisau. Sedangkan pada mata pisau yang patah saat terjadi perlawanan, terdapat campuran darah David dan Prof Chan.
Sidang pengadilan koroner ini akan dilanjutkan kembali pada 17 Juni mendatang. Pengadilan koroner merupakan pengadilan untuk kasus-kasus kematian tidak normal di Singapura. Pengadilan koroner dilakukan untuk suatu kematian mendadak, antara lain akibat kecelakaan di jalan raya, di industri, di sel penjara, kekerasan, dan bunuh diri.
Pengadilan koroner biasanya berlangsung selama beberapa bulan. Keputusan hakim bisa berupa pernyataan penyebabnya adalah kematian murni, akibat bunuh diri, kecelakaan, atau open verdict (terbuka untuk penyelidikan lanjutan).Mendiskusikan kematian David Hartanto Widjaja lebih lanjut? Gabung di sini. (ita/nrl)