Penembakan itu diduga dilakukan anggota Poltabes Pekanbaru yang dibekap anggota Polres Siak. Pihak kepolisian dikabarkan tengah memburu DPO mereka yakni Anggiat Hutagaol (39), pelaku perampokan perusahaan karet PT Bangkinang di Pekanbaru. Polisi melakukan operasi di wilayah Kabupaten Siak.
Operasi gabungan ini dilaksanakan pada Jumat lalu di Pasar Minggu Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak. Saat itu polisi tengah menyisir perumahan warga untuk mencari Anggiat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi mendekati rumah Anggiat. Dan di dalam rumah itu diketahui Anggiat bersama warga lainnya tengah bermian judi. Termasuk Dikson Sianturi sopir angkot yang ikut bermain judi. Mengetahui kehadiaran polisi, para pemain judi itupun kabur karena ketakutan.
Karena melarikan diri, lantas polisi pun meletuskan senjatanya. Dan naas bagi Dikson, peluru polisi itu menghajar kepala bagian belakangnya hingga tembus kedepan. Timas panas ini menghiri nafas Dikson.
"Dikson itu bukan pelaku perampokan perusahaan karet sebagaimana tudingan pihak Kepolisian. Dia selama ini hanya sopir angkot saja. Kami minta polisi bertanggungjawab atas salah sasaran ini. Apalagi istrinya tengah hamil," kata Sinabar keluarga korban dalam perbincangan dengan wartawan, Senin (25/05/2009).
Menurutnya, sebelum polisi menggerebek rumah anggiat, pihak kepolisian sempat bertanya pada warga setempat di mana rumah Anggiat. Dari situlah dia curiga polisi belum mengenali wajah targetnya.
Setelah Anggiat tertangkap, polisi juga masih bertanya kepada tersangka itu.
"Saat Anggiat ditangkap, polisi sempat bertanya, apakah kamu Anggiat. Saat itu Anggiat membantah. Namun belakangan ketika dompet diperiksa, polisi menemukan SIM. Dari sana indentitas diketahui bahwa dialah Anggiat Hutagaol yang dicari-cari polisi selama ini," kata Sinabar.
Namun dugaan salah sasaran ini dibantah Polda Riau. Menurut Kabid Humas Polda Riau, AKBP Zulkifli, bahwa korban adalah DPO Poltabes Pekanbaru.
Selain itu polisi juga berhasil meringkus Anggiat selaku perampokan perusahaan karet. Selama ini korban diduga bagian dari komplotan pelaku pencurian computer alat berat.
"Itu bukan salah sasaran, korban memang selama ini juga menjadi DPO kita. Setelah korban ditembak, diketahui korban justru membawa senjata api jenis pistol," kata Zulkifli.
Saat ditanya apa benar Dikson memiliki senjata api, Sinabar balik membantah keras. Menurutnya, saat Dikson terkapar diserang timas panas, tidak ada pistol yang dibawanya.
"Saya tahu betul siapa Dikson itu. Saat itu Dikson tidak ada membawa senjata api," kata Sinabar. (cha/irw)








































.webp)













 
  
  
  
  
  
 