Mahasiswa STIEM Bongaya Geruduk Mapolwiltabes Makassar

Pelecehan Seks Polisi

Mahasiswa STIEM Bongaya Geruduk Mapolwiltabes Makassar

- detikNews
Sabtu, 23 Mei 2009 13:50 WIB
Makassar - Kasus pelecehan seksual yang dilakukan polisi terhadap Mawar, mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Manajemen (STIEM) Bongaya membuat geram teman-temannya. Tidak kurang dari seratus mahasiswa STIEM Bongaya berunjuk rasa di Mapolwiltabes Makassar, di jalan Ahmad Yani, Makassar, Sabtu (23/5/2009).

Kedatangan mahasiswa STIEM yang berkonvoi dari kampusnya, di jalan Mappaoddang, Makassar, itu untuk menuntut Kapolwiltabes memecat anggotanya yang menjadi pelaku pencabulan dan pemerasan.

Koordinator aksi mahasiswa STIEM, Muhammad Ikbal, dalam orasinya meminta Polri memecat anggotanya yang terlibat dalam kasus pencabulan. Mereka juga meminta Kapolda Sulselbar, Irjen Pol Mathius Salempang, meminta maaf lewat media massa kepada korban dan civitas akademika STIEM Bongaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penistaan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Kasus ini harus tuntas dan menjadi pelajaran bagi polisi ketika bertugas," ungkap Ikbal.

Sementara itu, Kapolwitabes Makassar, Kombes Burhanuddin Andi yang menemui pengunjuk rasa, menegaskan pihaknya sudah serius mengurus kasus yang mencemarkan institusinya itu. "Mahasiswa dan polisi, keduanya dipermalukan atas kasus ini. Saat ini kita tinggal menunggu keputusan pengadilan, dipecat atau tidak terserah pengadilan," pungkas Andi.

Saat Kapolwiltabes bicara, salah seorang mahasiswa berceletuk, meminta alat kelamin pelaku pelecehan dipotong saja atau disiram air keras agar derajatnya setimpal dengan apa yang dirasakan Mawar.

Tuntutan mahasiswa agar Kapolda meminta maaf lewat publikasi media massa juga dirasakan berat oleh Kapowiltabes. Karena merasa tidak dihargai oleh mahasiswa, Kapolwiltabes pun meninggalkan kerumunan mahasiswa.

Sebelum menghentikan aksinya, mahasiswa berjanji akan menurunkan jumlah pengunjuk rasa yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak dikabulkan.

(mna/asy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads