"Buku ini mengupas kelompok Islam baru, melakukan dakwahnya ke kalangan yang sudah ada, ke NU dan Muhammadiyah. Ada PKS dan Hizbut Tahrir, bagaimana cara mereka melakukan itu," kata Direktur The Wahid Institute, Ahmad Suaedy, saat dihubungi melalui telepon, Jumat (22/5/2009).
Secara singkat, Ahmad menjelaskan, buku itu diterbitkan dari hasil riset yang dilakukan oleh tim peneliti. Gerakan baru Islam itu, membawa aliran baru yang lebih keras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain PKS dan Hizbut Tahrir, dibahas pula sejumlah gerakan Islam lainnya.
"Bagaimana cara mereka melakukan dakwah, dan kemudian bagaiman responsnya NU dan Muhammadiyah melihat gerakan mereka, melalui buku ini," imbuhnya.
Soal isi buku ini, sebenarnya tidak ada yang baru, meskipun mengupas soal gerakan Islam seperti PKS dan Hizbut Tahrir.
"Ini sudah banyak dibahas di perguruan tinggi dan materi riset ini sudah banyak dipublikasikan, ini tidak ada yang baru," jelasnya.
(ndr/iy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini