Monumen Arc de Triomphe berbentuk gerbang besar menghadap jalan Champs Elysees. Keduanya seolah menjadi pasangan obyek wisata yang wajib dikunjungi para turis. Jika mengunjungi Arc de Triomphe, sekalian juga menikmati suasana jalanan Champs Elysees.
Arc de Triomphe dapat diartikan sebagai 'Gerbang Kemenangan'. Adalah Kaisar Prancis Napoleon Bonaparte yang pada 1806, memerintahkan dibangunnya sebuah monumen untuk merayakan kejayaan Prancis dalam peperangan di Eropa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah terowongan bawah tanah dibangun dari tepi jalan Champs Elysees tembus di samping monumen. Pagi hari adalah suasana yang tepat untuk mengunjungi Arc de Triomphe sebelum berkeliling Paris.
Seperti pada Selasa (26/4/2009), para turis sudah meramaikan Champs Elysees. Pagi itu kebanyakan turis berasal dari Asia.
"Wajiblah berkunjung ke sini, bangunannya megah," ujar Azwar (52) turis asal Malaysia yang sedang bulan madu kedua dengan istrinya, saat berbincang dengan detikcom.
Jika melihat Arc de Triomphe dari dekat, maka dindingnya dihiasi dengan nama para jenderal dari pasukan Napoleon. Monumen ini pun dihiasi dengan berbagai ornamen yang indah. Arc de Triomphe tegak berdiri dengan ukuran 45 x 22 meter dan tinggi 49,5 meter.
Namun Arc de Triomphe tidak hanya menjadi monumen perang masa silam. Monumen ini sekaligus menjadi monumen perang untuk tentara Prancis yang gugur dalam Perang Dunia II, Perang Indochina dan Perang Korea. Sebuah api abadi dinyalakan tepat di bawah lengkungan Arc de Triomphe untuk mengenang para pahlawan tanpa nama.
Para turis bisa juga menaiki 284 anak tangga ke puncak monumen untuk melihat pemandangan di sekitar Champs Elysees. Namun mereka harus merogoh kocek 9 Euro atau sekitar Rp 135 ribu.
(fay/mok)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini