"Bandara ditutup mulai pukul 10.20 WITA demi keselamatan penerbangan,'' kata Kepala Bandara Temindung Samarinda, Bambang Darmawanto, kepada detikcom di kantornya, Senin (20/04/2009).
Bambang menjelaskan, kebijakan penutupan bandara tersebut dilakukan karena areal parkir (apron) dan terminal calon penumpang terendam air. Selama Bandara Temindung ditutup, penerbangan dari dan menuju Samarinda dibatalkan dan dialihkan ke Bandara Sepinggan Balikpapan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pihak maskapai menilai tidak memungkinkan untuk mendarat di Samarinda," ujar Bambang.
Bandara Temindung melayani penerbangan dari Samarinda menuju ke Balikpapan, Berau dan kota-kota lain di wilayah utara Kaltim dengan menggunakan 3 maskapai, yaitu Trigana Air, Kalstar serta Avia Star. Normalnya, setiap hari Trigana Air dan Kalstar mengangkut 30 hingga 42 orang penumpang dengan frekuensi sebanyak 4 kali penerbangan.
"Sebenarnya untuk landasan pacu tidak terendam. Tapi ya itu tadi, untuk keselamatan penerbangan, bandara terpaksa kita tutup," terang Bambang.
Pantauan detikcom, akses jalan masuk menuju Bandara Temindung terendam air dengan ketinggian 50-70 cm. Sedangkan di apron serta terminal, ketinggian air sekitar 50 cm.
Tidak ada aktivitas apa pun di Bandara Temindung. Para pegawai kantor bandara serta keluarga yang tinggal di sekitar bandara, terpaksa mengungsi karena ketinggian air tidak menunjukkan tanda-tanda akan surut.
(djo/djo)











































