Tak ada yang mengetahui penyebab pasti perkelahian di Asrama Mahasiswa Papua, yang terlatak di Jl Lanto Dg Pasewang, Makassar pada Minggu (19/4/2009) itu. Hingga pukul sekitar pukul 01.00 WITA perkelahian tersebut masih berlangung.
Menurut penuturan Yonanes, salah satu korban luka di wajahnya asal Maumere, NTT, sebelum terjadi perkelahian, puluhan pemuda Flores sementara berpesta, yang diiringi nyanyian dan tari-tarian khas
Timor. Pesta syukuran Komui Pertama itu rutin dilakukan oleh mahasiswa Flores setiap ada yang naik tingkat di kampusnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
orang-orang berhamburan ke luar asrama," ungkap Yohannes.
Perkelahian dua kelompok pemuda itu rupanya tidak hanya terjadi di asrama, namun juga berlangsung hingga di jalan raya depan RSJ Dadi. Aksi mereka pun menjadi tontonan warga setempat. Satu korban luka parah dilarikan oleh temannya ke UGD RSJ Dadi.
Merasa tempatnya dikacaukan oleh pihak luar, beberapa mahasiswa asal Papua pun keluar dari kamarnya dan mengusir pemuda asal Flores yang masih nangkring di asramanya.
"Kampung kami di Papua sudah kacau, kami di sini datang hanya untuk belajar, kami tidak mau ribut lagi, " teriak Ryan, mahasiswa Sekolah Tinggi Pelayaran asal Papua.
Kapolres Makassar Barat, AKBP Totok Triwibowo yang datang bersama puluhan anggotanya langsung memisahkan dan mengamankan pihak yang bertikai. "Kami akan memeriksa penyelenggara syukuran dan korban perkelahian ini." pungkas Totok.
(mna/irw)