Kisah ini berawal saat Pestaria melahirkan putri keduanya melalui operasi caesar di salah satu rumah sakit swasta di Medan pada 1 April 2009.
Setelah sepekan dirawat, Pestaria pun diizinkan pulang. Dokter memberikannya obat yang harus dikonsumsi selama dua minggu. Tiga hari setelah obat yang diberikan oleh dokter habis dikonsumsi, Pestaria memakan buah durian, dan sehari berikutnya gejala menyakit itu muncul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, bukan kesembuhan yang didapatkan Pestaria tapi penyakit tersebut semakin parah. Pestaria akhirnya dirujuk ke RSU Pirngadi untuk mendapat pelayanan medis dan menjalani pengobatan intensif sejak 8 hari lalu. Kondisi wajahnya sudah membengkak dan seluruh kulit sudah bersisik dan terkelupas.
"Gatal-gatal disertai panas, terutama di bagian dada. Terus menjalar ke bagian kepala hingga ke sekujur tubuh, dan mulai bersisik" ujar Pestaria saat menjalani perawatan di Ruang XIV Rumah Sakit Umum (RSU) Pirngadi, Jl. HM Yamin Medan, Selasa (14/4/2009).
Dalam kesempatan terpisah, Direktur RSU Pirngadi, Umar Zein, mengatakan, Pestaria mengalami penyakit kulit bersisik atau dermatitis ekspotiva.
Gejala yang dialami pasien adalah sejenis penyakit eksim atau kulit terkelupas. Meski diduga karena alergi. Namun dokter belum mengetahui penyebab khusus penyakit ini.
Akibat penyakit ini, Pestaria dilarang untuk mandi. Karena, jika mandi kondisi badannya akan panas hingga demam. Kondisi Pestaria kini sudah membaik dibandingkan kondisi awal ketika masuk ke RS Pirngadi.
(rul/aan)