Namun, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 'tak rela' Indonesia disamakan dengan Thailand, meskipun kejadian ini sebenarnya bisa terjadi di mana saja.
"Dalam menyelenggarakan sebuah kegiatan Internasional, Indonesia sebelumnya mengkalkulasikan dengan cermat, berbagai aspek, termasuk aspek politik," ujar Presiden SBY.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi lebih bagus saya katakan, keadaan negara yang satu dengan negara yang lain beda," tegas SBY.
SBY menilai, peristiwa yang dialami oleh Thailand ini bisa jadi merupakan niat untuk mempermalukan Thailand di mata dunia. "Ada juga niat untuk mempermalukan negaranya," imbuh SBY.
Sekali lagi SBY menegaskan, jika Indonesia diberi amanah untuk melakukan hajatan internasional, maka Indonesia terlebih dahulu memperhitungkan segala kemungkinan.
"Bila pemerintah dapat kesempatan atau giliran untuk dan tugas untuk mengadakan itu, lazimnya kita siapkan dengan baik" pungkasnya.ย
Presiden SBY dan rombongan sedianya akan mengikuti Asean Summit di Pattaya hingga 12 April. Namun pagi tadi ada pengunduran acara hingga 13 April.
Namun karena terjadi demo rusuh di Thailand, KTT Asean pun ditunda. Dan SBY beserta rombongan pun balik kanan setelah sebelumnya sempat tertahan selama dua jam di bandara.
(anw/gah)