Sebulan sebelumnya, Pratu Didik pulang ke rumahnya di Desa Margomulyo, Kecamatan Seyegan, Sleman. Didik sengaja pulang untuk menghadiri upacara mitoni (tujuh bulanan) kehamilan istrinya. Dalam kesempatan itu Didik sempat mengungkapkan harapannya. Dia ingin anak pertamanya itu seorang laki-laki.
Tidak ada yang pernah menyangka, itulah pertemuan terakhir Didik dengan keluarga besarnya, termasuk istri tercintanya. Karena itulah, berita kematian Didik membuat keluarganya sangat terpukul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar duka itu bahkan membuat istri Didik syok berat. Wanita yang kini tengah hamil 8 bulan itu terpaksa dirawat di rumah sakit. Agaknya dia masih belum bisa menerima kepergian suaminya yang begitu cepat.
"Sampai saat ini kami belum tahu kondisi adik saya yang masih lemah di rumah sakit," tutur Lestari.
(bgs/djo)











































