Bahkan menurut Guru Besar Departemen Kulit dan Kelamin FK UI Prof Benny Wiryadi, Stress adalah faktor pencetus tertinggi penyakit Psoriasis.
"Sebanyak 77,8 persen Psoriasis dicetuskan karena stres," kata Benny di acara Media Education Wyeth, Hotel Sahid Jaya, Jumat (3/4/2009).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penderita bisa gatal bisa tidak, tapi yang pasti kulitnya akan nyeri dan sisiknya mudah nglotok (lepas)," imbuhnya.
Selain stres, faktor pemicu penyakit ini bisa juga karena trauma akibat gesekan/garukan (20,6 persen), infeksi kuman/bakteri (10 persen), dan obat-obatan (10 persen). Namun hingga saat ini para ahli kedokteran belum bisa mengidentifikasi secara pasti penyebab penyakit ini.
"Penyakit ini digolongkan sebagai suatu penyakit autoimun, artinya penyakit di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel tubuh sendiri," terang Benny.
Psoriasis terjadi karena sel T (sel kekebalan di dalam tubuh) menjadi teraktivasi dan menghasilkan zat-zat peradangan seperti TNF-alpha. Selanjutnya TNF-alpha berinteraksi dengan sel-sel kulit sehingga terjadi profilerasi dan diferensiasi secara abnormal pada sel kulit.
"Jadi selain menganggap musuh benda dari luar, sistem imun tersebut juga menganggap tubuhnya sendiri sebagai musuh," jelasnya.
Hingga kini Psoriasis belum ditemukan obatnya. Ada pun obat-obat yang digunakan oleh para dokter selama ini sebatas untuk mengurangi penyebaran ditubuh saja.
Walau termasuk jenis penyakit luar, Psoriasis bukanlah penyakit menular. Hal ini karena sejak lahir si penderita memang memiliki risiko berpenyakit Psoriasis.
"Sejak lahir penderita memang memiliki gen yang tidak normal," tandasnya.
(ape/anw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini