Keluarga Tak Percaya David Hartanto Lompat dari Kanopi

Mahasiswa RI Tewas di NTU

Keluarga Tak Percaya David Hartanto Lompat dari Kanopi

- detikNews
Kamis, 02 Apr 2009 16:53 WIB
Jakarta - Keluarga David Hartanto mengaku sangat sulit mendapatkan keterangan dari saksi-saksi yang menyaksikan mahasiswa Nanyang Technological University itu tewas. Keluarga pun sangat antusias saat mengetahui ternyata memang ada beberapa orang yang menyaksikan peristiwa itu.

"Kita selama ini sangat sulit mendapatkan keterangan dari saksi-saksi. Makanya saya ingin sekali bertemu dengan orang yang katanya melihat David duduk di kanopi sebelum tewas," kata William Hartanto kepada detikcom, Kamis (2/4/2009).

William adalah kakak kandung David. Saat ini, seluruh keluarganya sedang mencari tahu berbagai keterangan yang bisa membantu penyelidikan polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut William, keluarga tidak percaya dengan kesaksian seorang mahasiswa dari NTU yang mengatakan David melompat dari kanopi. "Saya tak percaya itu. Kalau memang dia benar-benar melihat peristiwa itu, kita harap dia mau ketemu langsung dengan keluarga," kata William.

Sebelumnya, keluarga menduga, meninggalnya David bukan karena bunuh diri tapi dibunuh. Keluarga mengaku memiliki banyak bukti kejanggalan dalam tewasnya mantan peserta Olimpiade Matematika itu.

Salah satu kejanggalan adalah, tidak adanya bekas sayatan di pergelangan tangan David. Ayah David, Hartono Widjaja melihat banyak plester di leher David.

Keluarga juga tidak diperbolehkan melihat tubuh David secara langsung. Mereka hanya bisa melihat wajah David hingga leher, sedang bagian lainnya tertutup plastik. Selain itu, orang tua David juga tidak diperbolehkan menemui Profesor Chan Kap Luk.

Seorang mahasiswa NTU yang menolak disebut namanya, melalui milis-milis, memberi keterangan yang agak berbeda dengan keluarga. Sang mahasiswa itu memberi kesaksian melihat David duduk di kanopi sebelum akhirnya melompat dan tewas. (ken/iy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads