Malam Nyepi, Ogoh-ogoh Tetap Ramaikan Bali

Malam Nyepi, Ogoh-ogoh Tetap Ramaikan Bali

- detikNews
Rabu, 25 Mar 2009 22:02 WIB
Denpasar - Malam menyambut Nyepi Tahun Baru Saka 1931 tetap diramaikan ogoh-ogoh, patung berwujud raksasa simbol kejahatan, meskipun telah dilarang pemerintah.

Ogoh-ogoh diarak pada malam pengerupukan, Rabu (25/3/2009) di setiap desa di Bali. Usai diarak, ogoh-ogoh berwujud raksasa kemudian dipralina (dimusnahkan dengan cara di bakar).

Ritual pengerupukan merupakan proses upacara menetralisir dari bhuta kala atau hawa jahat. Pawai ogoh-ogoh tampak meriah di kawasan wisata Kuta. Ogoh-ogoh dalam berbagai bentuk berukuran besar diarak mengeliling jalan di kawasan Kuta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pawai yang digelar setiap tahun ini menjadi tontotan menarik bagi wisatawan mancanegara dan nusantara yang berlibur sekaligus merasakan suasana Nyepi di Bali, yang satu-satunya terjadi di dunia. Sebelumnya, pemerintah serta desa adat sepakat meniadakan pawai ogoh-ogoh tahun ini karena berbarengan dengan masa kampanye pemilu 2009.

Pelarangan ini untuk mencegah terjadinya konflik saat pawai merembet ke ranah politik. Meskipun dilarang, seorang peserta pawai, Ketut Artawan mengatakan ogoh-ogoh tetap digelar karena telah berlangsung bertahun-tahun. Sebelum pawai ogoh-ogoh, umat Hindu menggelar ritual Tawur Agung Kesanga yang dipusatkan di setiap perempatan desa.

Pada upacara ini, warga mendapatkan air suci (tirta) untuk dipercikan di rumah-masing-masing. Sementara itu, warga Denpasar tampak memborong makanan di swalayan dan pertokoan. Mereka mencari makanan yang dinikamti pada saat Nyepi, Kamis esok.

(gds/irw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads