Trio Aktor Ganteng Berpin Korpri Buat Kesepakatan

Trio Aktor Ganteng Berpin Korpri Buat Kesepakatan

- detikNews
Selasa, 24 Mar 2009 15:45 WIB
Bandung - Tiga aktor ganteng berhasil mendapat simpati dan dipilih massa, sehingga bisa menjadi pemimpin daerah. Ketiganya adalah Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf, Wakil Bupati Tangerang Rano Karno dan Wakil Bupati Garut Dicky Chandra. Ketiganya yang kini selalu mengenakan Korpri ini membuat kesepakatan penting.

Kesepakatan ini tak lepas dari gagasan Yusuf Macan Effendi alias Dede Yusuf yang terus menyosialisasikan forum silaturahmi wakil kepala daerah. Rano Karno dan Dicky Chandra menyambut positif perlunya wadah komunikasi dan tukar informasi sesama wakil kepala daerah di seluruh Indonesia.

"Bang Rano dan Dicky setuju dengan wadah komunikasi. Hanya bentuknya bukan asosiasi, tapi forum silaturahmi," jelas Dede Yusuf di Bandung, Selasa (24/3/2009).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dede, Rano, dan Dikcy punya ikatan emosional kuat karena sama-sama berlatar belakang  dunia artis.  Dede mengaku banyak belajar akting dari si Doel (sebutan Rano Karno), sementara Dicky artis paling yunior yang banyak belajar dari sukses Rano dan Dede. Ketiganya menjadi yang pertama duduk di kursi eksekutif sebagai wakil kepala daerah.

Rano jadi artis pertama yang terpilih jadi wakil bupati, sementara Dede tercatat sebagai artis pertama yang menduduki jabatan wakil gubernur di provinsi terbesar di Indonesia. Dicky juga artis pertama yang jadi pejabat eksekutif dari jalur independen.

"Saya, Rano, dan Dicky kini punya tugas mengkomunikasikan gagasan forum wakil kepala daerah ke seluruh Indonesia," jelas Dede.

Sebelumnya, Dede telah membahas gagasan forum tersebut di Depdagri dengan sejumlah wakil bupati dan wakil wali kota. Antara lain, Serdang Bedagai (Sumut), Ogan Kemiring Ilir (Sumsel), Batam (Kepri), Sragen (Jateng), Ngawi (Jatim), Batu (Jatim), Surabaya (Jatim), Flores Timur (NTT), dan Minahasa Selatan (Sulut). Gagasan serupa telah dibahas dengan Wagub Jatim Syaifullah Yusuf.

"Karena sibuk pemilu, gagasan forum wakil sementara kita endapkan. Semua energi sekarang ini tercurah bagaimana menyukseskan pemilu di daerah masing-masing," tegas Dede. Jalinan komunikasi yang dilakukan baru sebatas tukar informasi sesama wakil kepala daerah.

"Dengan Rano dan Dicky kita sudah sepakat bagaimana mengangkat budaya sebagai pendekatan baru kepemimpinan," jelas Dede. Alasannya, bahasa budaya jauh lebih kena dan mudah dicerna rakyat dibanding bahasa birokrasi dan kekuasaan.  Gaya kepemimpinan yang formal, kaku, dan aristokrat juga tidak lagi tepat di mata rakyat. "Kebetulan kami bertiga seniman, jadi sudah terbiasa berkomunikasi dengan bahasa rakyat," jelas Dede.

Kekayaan budaya daerah akan diangkat jadi kekuatan baru pembangunan. Situs-situs leluhur dan seni tradisi sepakat  diangkat jadi potensi pariwisata nasional dan internasional. "Dengan Dicky, Pemprov Jabar akan merehabilitasi Candi Cangkuang di Garut. Kita akan angkat Candi Cangkuang sebagai tujuan wisata unggulan Jabar," tegas Dede.

Tugas terberat pemerintah saat ini, lanjut Dede, adalah mengembalikan kepercayaan rakyat. Banyak rakyat apatis karena melihat para pejabat terlibat korupsi. Rakyat juga tidak respek kepada birokrasi karena aparatur masih bermental penguasa. "Dengan Rano dan Dicky kita sepakat mengembangkan paradigma melayani, bukan dilayani. Tugas ini tidak mudah karena harus mengubah kultur birokrasi," tandas mantan anggota Komisi VII DPR ini. 

(asy/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads