Monumen ini berada di taman yang bernama sama yaitu Parc du Cinquantenaire atau disebut juga Jubelpark. Kalau Monas menjulang tinggi, maka Arcade berbentuk sebuah gerbang bergaya neo klasik.
Arcade dibangun oleh arsitek Gedeon Bordiau pada 1880 untuk merayakan 50 tahun kemerdekaan Kerajaan Belgia. Pada 1830, Belgia melepaskan diri dari kekuasaan Kekaisaran Prancis.
Untuk melengkapi Arcade du Cinquantenaire, ada dua bangunan kembar di kedua sisinya. Kedua bangunan itu dijadikan museum sejarah, militer, dan otomotif.
Saat detikcom berkunjung Selasa (3/3/2009), Arcade berada di taman yang cukup luas dan berfungsi sebagai ruang terbuka hijau. Memasuki awal musim semi, rumput-rumput tampak hijau dan pepohonan siap menumbuhkan daunnya kembali.
Meski tampak asri, ada dua hal yang agak mengganggu keindahan. Ternyata ada sebuah underpass yang menembus Parc du Cinquantenaire. Underpass bernama Belliard Tunnel ini menghubungkan Rue de la Loi dan Avenue de Tervueren. Sebagian taman berubah fungsi menjadi jalan raya.
Satu hal lain yang kurang sedap dipandang adalah corat-coret dari kelompok Neo Nazi di belakang monumen. Selain symbol Swastika Nazi, ada juga tulisan Paki yang merupakan ejekan untuk imigran Pakistan. Entah kenapa corat-coret ini belum dibersihkan oleh pemerintah setempat.
(mad/nov)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini