Akhirnya anak tersebut menjalani aborsi. Aborsi tetap dilakukan meski gereja Katolik di Brasil menentang keras hal itu.
Menurut kepolisian setempat, ayah tiri anak tersebut telah dipenjara pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Fatima Maia, direktur rumah sakit tempat bocah tersebut menggugurkan kandungannya, kehamilan itu mendatangkan risiko serius bagi nyawa sang bocah. Karena itu kandungan yang berusia 15 minggu itu harus digugurkan.
"Dia sangat kecil. Rahimnya tak punya kemampuan untuk menampung satu janin, apalagi dua bayi," kata Maia pada koran lokal Jornal do Brasil seperti dilansir harian News.com.au, Kamis (5/3/2009). Berat badan bocah hamil yang tidak disebutkan namanya itu 36 kilogram.
Namun pihak gereja Katolik di Brasil memprotes aborsi tersebut. Menurut mereka, anak perempuan tersebut seharusnya bisa terus memelihara kehamilannya dan melahirkan melalui operasi caesar. (ita/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini