"Ini yang kita janggalkan karena juga teman-teman David di Singapura tidak boleh diwawancarai dan dimintai konfirmasi ke wartawan," kata paman David, Kusuma Wijaya (55), saat ditemui detikcom di kediamannya, Kompleks Pertama Permai I, Penjaringan, Pejagalan, Jakarta Utara, Kamis (4/3/2009).
Sayangnya Kusuma tidak mengetahui kenapa kawan David tidak diwawancarai. Akibatnya, pekerja pers tidak bisa mencari versi lain kisah David selain dari pihak universitas dan kepolisian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan aneh, setahu saya David itu anaknya pemalu. Tidak mungkin dia berbuat senekat itu
untuk membunuh orang. Ngomong sama saya saja dia menundukkan kepala," ujarnya.
Kejanggalan dalam kematian David, menurut Kusuma, sangat tercium jelas. "Pokoknya banyak kejanggalan. Terutama pada pergelangan tangan itu. Itu tidak benar," tandasnya.
(gah/asy)