SMAK I BPK Penabur Jadikan Kasus David Pelajaran

Jakarta - Yayasan BPK Penabur akan menjadikan kasus David Hartanto Widjaja sebagai pelajaran berharga. Yayasan berbelasungkawa atas tewasnya alumni SMAK I BPK Penabur itu setelah menikam seorang profesor di Singapura.

"Ini akan jadi masukan yang berharga buat kami," ujar salah satu pengurus Yayasan BPK Penabur Samuel Arifin di SMAK I BPK Penabur, Jakarta Barat, Selasa (3/3/2009).

Menurut Samuel, selama ini siswa BPK Penabur telah dibekali ilmu pengetahuan dan agama serta ilmu kemasyarakatan. Hal ini dimaksudkan agar selain paham ilmu pengetahuan, juga memiliki nilai-nilai sosial yang tinggi.

"Kita di sini karena pendidikan Kristen, jadi kita diajari pendidikan Kristen. Tapi Kristen yang sifatnya universal. Kita juga menganjurkan berbuat baik kepada sesama," imbuh Samuel.

Kepala Humas SMAK I BPK Penabur, Desi Imelda mengatakan, David adalah sosok siswa yang cerdas dan memiliki pergaulan yang baik.

"Dia juga orangnya disiplin dan aktif ikut kegiatan di luar sekolah seperti sepakbola," kata Desi.

Desi menambahkan, karena David merupakan angkatan 2005 maka yayasan tidak bertanggung jawab terkait kejadian itu. Namun demikian, pihak sekolah mengungkapkan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya atas musibah ini.

Pihak sekolah juga akan memberikan ucapan belasungkawa kepada keluarga jika David dipulangkan ke Indonesia. Namun demikian, Desi tidak mau memberikan alamat David karena yang bersangkutan bukan lagi siswa BPK Penabur.
(nik/iy)