Umat Buddha Belum Ambil Sikap Soal Keberadaan Buddha Bar

Jakarta - Keberadaan tempat hiburan Buddha Bar membuat sejumlah kelompok umat Buddha meradang. Nama dan simbol Buddha yang dimunculkan dianggap melecehkan. Tapi ternyata para biksu Buddha masih belum mengambil sikap soal ini.

"Kita masih menunggu petunjuk darma Konferensi Agung Sangha Indonesia. Ini lembaga ulama tertinggi di dalam agama Buddha. Dan masih belum ada," kata Ketua DPP Generasi Buddha Mahayana Indoensia Budhiman Sudharma saat berbincang melalui telepon, Sabtu (28/2/2009).

Memang adanya penolakan itu bagian dari dinamika perbedaan di kalangan umat Buddha dan pendapat itu sah-sah saja.

"Sampai saat ini belum ada fatwa, tapi ini memang franchise Perancis," tambahnya.

Sebelumnya Mahasiswa Buddha meminta agar tempat hiburan yang baru beroperasi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, itu segera ditutup. Hal ini disampaikan Ketua Umum PP Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia Eko Nugroho dalam siaran persnya.

Mereka juga sudah melayangkan surat protes ke sejumlah instansi dan lembaga terkait. Yaitu Menteri Agama Maftuh Basyuni, Menteri Pariwisata Jero Wacik, Menteri Dalam Negeri Mardiyanto, serta Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, namun juga belum ada tanggapan.

Eko dalam siaran persnya menyebut pemilik Buddha Bar yakni Renny Sutiyoso dan Puan Maharani serta Iyan Farid. Tapi saat detikcom mencoba mengkonfirmasi soal ini kepada Renny melalui telepon dan SMS, tidak ada tanggapan yang diberikan. (ndr/anw)