Madu Tiga, Kritik Sosial dari P Ramlee

Madu Tiga, Kritik Sosial dari P Ramlee

- detikNews
Kamis, 26 Feb 2009 15:41 WIB
Jakarta - Lagu Madu Tiga yang dinyanyikan Ahmad Dhani sungguh easy listening. Bagi sebagian kalangan, syairnya terdengar kocak sehingga membuat senyum simpul.

Lagu itu sendiri sejatinya pertama kali dirilis oleh P Ramlee, seniman terkemuka Malaysia. Lagu itu menghiasi film P Ramlee yang berjudul Madu Tiga, yang tayang perdana pada 12 Februari 1964.

Film Madu Tiga merupakan film komedi yang mengisahkan kerepotan memiliki istri lebih dari satu tanpa pertimbangan. Film ini menyabet penghargaan sebagai film komedi terbaik pada Festival Film Asia ke-11 di Taipei pada Mei 1964.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah film ini berpangkal dari Jamil, yang diperankan oleh P Ramlee. Jamil menikahi tiga perempuan yang tak mengetahui bahwa suami mereka ternyata berpoligami.

Istri pertama Jamil adalah Latifah. Keduanya telah menikah 12 tahun. Hingga suatu ketika Jamil menikahi Hasnah. Tentu saja dia tak minta izin ke Latifah atas perkawinan keduanya itu. Namun kepada Hasnah, Jamil bilang bahwa Latifah telah mengizinkannya menikah lagi dengan alasan pernikahan mereka tak melahirkan anak. Meski demikian, dia memberitahu perkawinan kedua ini kepada ayah mertuanya.

Namun ketika sedang menagih uang sewa pada pengontrak rumahnya, Jamil jatuh hati pada anak pengontrak, Rohani. Jamil pun menikahi Rohani.

Dengan bantuan ayah mertuanya, Jamil melakukan berbagai cara agar semua istrinya saling tidak mengetahui kenakalan Jamil. Di sinilah segala kelucuan mengalir.

Hingga akhirnya, ketiga istri Jamil secara tidak sengaja bertemu di sebuah salon. Rohani lalu mengundang Latifah dan Hasnah bertandang ke  rumahnya untuk minum teh. Di rumah itu, ternyata terpasang foto perkawinan Rohani. Akhir kata, ketiga perempuan itu berteman sedangkan Jamil kian terbelit trik-trik kebohongannya.

"Unsur-unsur komedi dalam film itu hanya sebatas hiburan, kelucuan, serta kritikan bagaimana sulitnya menikah lebih dari satu dan mungkin itu juga suatu kritik sosial bagi mereka yang mudah sekali untuk menikah lebih dari satu tanpa ada pertimbangan atau alasan yang kuat," komentar pembaca detikcom,  Ricky Rizky, yang telah menyaksikan film tersebut. (nrl/iy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads