"KBBI edisi keempat berbeda dengan KBBI edisi sebelumnya," terang Meiti dalam acara
diskusi di gedung Bentara Budaya, Palmerah, Jakarta, Selasa (24/2/2009).
Meiti menyebutkan perbedaan yang terdapat dalam kamus tersebut yaitu: 1) penambahan lema dan sublema yang semula berjumlah sekitar 78.000, kini bertambah menjadi sekitar 90.000 lema. Penambahan itu meliputi kosakata baru, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus. 2) perbaikan menyangkut definisi, penjelasan lema, dan pemenggalan kata. 3) perbaikan menyangkut informasi teknis, seperti label bidang ilmu, label bahsa daerah, dan informasi yang lain. Dan 4) Sistematika penyusunan lema yang tidak lagi berdasarkan abjad seperti pada kamus-kamus sebelumnya, tetapi berdasarkan paradigma.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
berdasarkan abjad oleh tim penyusunnya membuat definisi yang diberikan banyak yang
tidak taat asas, karenanya tim pusat bahasa mencoba menyusun KBBI IV dengan sistem
yang lain melalui beberapa tahapan berbeda.
"Sistem tersebut membuat definisi yang diberikan banyak yang tidak taat asas." jelas
Meiti.
Sementara tahapan-tahapan yang dimaksud dalam penyusunan lema KBBI IV ini yaitu: 1)
pengelompokkan lema menurut bidang atau medan maknanya, 2) pemeriksaan lema dan
sublema yang telah dikelompokkan, 3) pemeriksaan lema dan sublema baru, 4)
penggabungan kembali lema dan sublema berdasarkan abjad, dan 5) pemeriksaan lema dan
sublema setelah penggabungan.
(gah/gah)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini