Pesawat berangkat dari Medan Sumatera Utara (Sumut), Senin (23/2/2009) pukul 16.30 WIB dengan membawa 156 penumpang. Namun ketika akan mendarat di Batam, Kepulauan Riau, roda bagian depan tidak bisa keluar. Akhirnya kapten pilot yang bernama Anwar mengambil inisiatif untuk membawa pesawat berputar-putar di atas bandara.
Di samping untuk mengurangi bahan bakar, manuver ini juga ditujukan agar roda depan bisa keluar. Sekitar 1,5 jam, pesawat tersebut melayang-layang di udara, tapi roda depan tetap tidak juga keluar. Hingga kemudian, pramugari melalui pengeras suara memerintahkan seluruh penumpang yang memiliki barang yang dibawa untuk segera menyimpannya di bagasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut salah seorang penumpang, Darussalam Siregar, setelah mendengar pengumuman ini kontan para penumpang panik. Banyak di antara mereka yang mengucap istighfar sembari berharap-harap cemas atas keselamatan diri mereka.
Akhirnya pesawat mendarat pukul 18.30 WIB. Beruntung pendaratan tersebut berhasil dilakukan dengan selamat. Saat pesawat itu mendarat, di sekitar lokasi pendaratan telah disiapkan setidaknya 3 mobil pemadam kebakaran.
"Ketika mendarat seperti mobil masuk dalam lobang. Namun saya tidak mlihat percikan api," ujar Darussalam.
Akibat insiden ini, 2 orang penumpang dilarikan ke RS Budi Kemulyaan karena terbentur kursi di depannya. Namun seluruh penumpang lainnya dipastikan selamat, meski kelihatan syok. (sho/ndr)