"Menyadari pentingnya dukungan multi-dimensi dalam kekuatan pergerakan Muhammadiyah, dan betapa luasnya cakupan lahan dakwah, maka PCIM Kuala Lumpur memandang perlu untuk segera membentuk kepengurusan pergerakan 'Aisyiyah di Malaysia," ujar Ketua Umum PCIM Kuala Lumpur Prof Dr Akhyar Adnan dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (19/2/2009).
Akhyar mengatakan, warga Muhammadiyah di Kuala Lumpur merupakan mata rantai pergerakan dakwah bil-hal yang bertujuan mensinergikan potensi para wanita aktivis, anggota, dan simpatisan Muhammadiyah di Malaysia. Ditengah-tengah ribuan warga Muhammadiyah yang tersebar di negeri jiran ini, PCIA Malaysia diharapkan dapat meneruskan program kerja Muhammadiyah secara lebih efektif dan efisien terutama kepada komunitas wanita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
mengatakan, 'Aisyiyah diminta dapat mengembangkan hubungan regional dan internasional yang selama ini telah dibina.
"PCIA Malaysia harus menjadi duta bagi PP dalam memainkan perannya ke depan," imbuh Chamamah.
Penasehat PCIM Malaysia yang juga Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur, M Imran Hanafi menambahkan, PCIA harus mampu mengambil peran yang lebih intens dalam pembinaan dan pengayoman terhadap masyarakat Indonesia di Malaysia.
Dalam acara peresmian tersebut juga dihadiri dihadiri oleh jajaran PP 'Aisyiyah, pimpinan PCIM Kuala Lumpur dan perwakilan Muhammadiyah Singapura. PCIA Kuala Lumpur merupakan cabang 'Aisyiyah ketiga di luar negeri setelah di Mesir dan Belanda.
(rmd/ken)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini