"Saya kecewa dengan kinerja polisi. Lama dan berbelit-belit. Saya harap Komnas Perempuan bisa membantu maksimal karena lembaga ini kan punya akses hukum," ujar Nia saat memasuki ruang konseling Komnas Perempuan, Jalan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat, kepada detikcom, Rabu (11/2/2009).
Selain alasan tersebut, dia juga ingin supaya kasus yang menimpa dirinya tak menimpa perempuan lain. Terutama muda-mudi yang sedang berpacaran. "Saya tidak ingin teman-teman seusia saya juga dikerasi oleh pacarnya," tambah Nia yang memakai baju pink itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nia merupakan korban kekerasan oleh mantan pacar yang disekap selama 18 hari di Purwakarta. Selama itu juga, dia diperlakukan kasar hingga dianiaya seperti dibanting dan ditampar.
Nia diculik oleh pacarnya ketika dia hendak casting di daerah Jakarta Pusat. Saat hendak berangkat,Ozi datang dan menawarinya mengantarkan ke lokasi casting. Tapi di jalan Nia justru dibawa ke Purwakarta dan handphonenya disita. Nia baru kembali ke rumah orangtuanya di Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada awal pekan ini. (asp/nrl)