Banyak, bukan berarti semua. Artinya ada pula wartawan yang menjauhkan diri dari kebiasaan buruk itu. Menjaga kesehatan biasanya menjadi alasan utama.
Lalu bagaimana jika wartawan perokok dan antirokok bertemu dalam suatu ruangan? itulah yang terjadi di Media Center Rakernas IV PDIP di The Sunan Hotel, Solo. Dua kubu itu bertemu saat akan berlangsungnya sebuah jumpa pers dari tim ekonomi PDIP, Rabu (28/1/2009).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun tentu saja lobi itu mendapat perlawanan dari kubu perokok dengan berbagai alasan. Mereka meminta tetap diizinkan merokok oleh panitia.
Ricuh? Tentu saja tidak. Para wartawan dan panitia pun berembug. Hasilnya disepakati voting untuk menentukan keputusan yang akan diambil.
"Ini kan forum PDIP, sebuah partai yang biasa berdemokrasi. Jadi kita harus mengambil keputusan dengan langkah yang demokratis," ujar seorang panitia disambut tepuk tangan wartawan tanda setuju.
Hasilnya, wartawan antirokok kalah telak. Setelah dilakukan penghitungan, jumlah suara mereka terpaut jauh. Bahkan tidak sampai 50 persen dari suara yang menginginkan tetap diizinkan merokok di media center. Wartawan perokok pun bebas merdeka menghisap dalam-dalam rokoknya...klepus...klepus... (djo/asy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini