Kericuhan bermula dari aksi mahasiswa yang menyegel gedung rektorat pukul 11.00 Wita, Sabtu (17/1/2009). Padahal saat itu, perkuliahan di perguruan tinggi swasta terbesar di NTB itu tengah berlangsung. Aksi penyegelan mahasiswa membuat berang petugas pengamanan kampus.
Aksi dorong-dorongan terjadi. Satpam lantas mulai memukuli para mahasiswa yang melakukan aksi. Tak hanya itu, Satpam juga mengejar para mahasiswa. Teriakan histeris di kampus tak diindahkan satpam. Mereka bahkan mengejar mahasiswa hingga luar kampus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lemparan batu puluhan mahasiswa ini tak hanya mengarah pada gedung. Namun lemparan mereka juga mengenai kerumunan mahasiswa. Beberapa mahasiswa luka akibat lemparan batu. Seorang forografer lembaga kantor berita nasional juga terkena lemparan, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Aksi baru mereda setelah polisi datang. Seorang mahasiswa ditangkap. "Kita sedang periksa intensif. Mahasiswa ini patut kita duga melakukan tindak pidana pengrusakan," kata AKP Arief Yuswanto, Kapolsek Mataram, yang langsung memimpin pengamanan.
Polisi, kata Arief, awalnya tidak ingin terlibat. Karena menurut mereka, tuntutan para mahasiswa ini menyangkut urusan internal kampus. "Tapi karena ini sudah ada aksi anarkis, maka tugas kami untuk mengamankan," kata dia.
Hingga pukul 13.00 Wita, suasana kampus IKIP masih tegang. Untuk meredakan suasana, polisi meminta pihak rektorat memulangkan ribuan mahasiswa IKIP yang tengah kuliah. Aktivitas di kampus itu untuk sementara ditiadakan. (asy/asy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini