Instruksi ini dikeluarkan sebagai tindak lanjut dari serangan artileri tentara Israel untuk membalas serangan roket yang diluncurkan dari arah Lebanon Selatan, kira-kira 7 Km arah timur dari markas UNIFIL beberapa waktu lalu. Selain itu UNIFIL juga telah memberikan pembatasan terhadap pergerakan hanya untuk kepentingan yang sangat diperlukan dan menggunakan pengawalan kendaraan tempur.
Penyiapan shelter untuk perlindungan 2.200 orang personel dari berbagai negara yang ada di markas pusat UNIFIL (UNIFIL HQ) segera dilakukan dan juga meningkatkan jumlah penjagaan di tempat-tempat pengamatan dan pintu masuk. Peningkatan jumlah patroli sebanyak 2 x lipat dari waktu sebelumnya dan mengembangkan area yang diamankan sampai dengan 500 m di luar pagar UNIFIL HQ, merupakan bagian dari kesiagaan pasukan Indonesia dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh UNIFIL.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peningkatan status siaga sejak terjadinya serangan dari Lebanon ke Israel atau sebaliknya, 7 (tujuh) Pos Pengamatan yang diawaki oleh personel Indonesia Force Protection Company (Indo FP Coy) sejak kemarin memantau jet tempur, heli tempur dan pesawat tanpa awak yang sering mengelilingi wilayah UNIFIL HQ.
Kontigen Garuda XXVI-A juga telah mempersiapkan 7 (tujuh) unit kendaraan VAB buatan Perancis yang dimilikinya untuk mengamankan pergerakan UNIFIL Force Commander di seluruh wilayah Lebanon, yang secara langsung akan dipimpin oleh Komandan Indo FP Coy Letkol Marinir Imam Sopingi bersama dengan 150 orang personelnya.
(asy/asy)