Aksi itu digelar di Jalan Dr Sutomo hingga Jalan Letjen S Parman, Jumat (9/1/2009) pukul 16.45 Wita. Selain longmarch, mereka juga menempel poster ukuran besar bertuliskan 'Boikot Produk Israel' di restoran cepat saji KFC di Mal Lembuswana.
"KFC adalah jelas salah satu produk Amerika yang tidak lain juga Israel," kata Dedy Salman, seorang orator usai menempelkan poster tersebut di pintu
masuk KFC.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ketegangan tidak berujung adu fisik menyusul sikap kooperatif aparat
kepolisian terhadap mahasiswa. "Tidak akan ada kekerasan kalau kita berorasi di depan KFC. Saya jamin itu," kata salah satu orator.
Setelah perwakilan pengunjukrasa berhasil menempelkan poster boikot KFC, mereka pun membubarkan diri dengan tertib. Sementara Kasat Samapta Poltabes Samarinda Kompol Jepri Yuniardi SiK mengatakan, pusat-pusat perbelanjaan merupakan salah satu obyek vital yang mendapat pengamanan ekstra, terutama dari aksi-aksi unjuk rasa.
"Karena di dalam mal, banyak masyarakat yang membutuhkan ketenangan dan keamanan. Kita turunkan sekitar 2 pleton (60) orang anggota Samapta untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Jepri. (ken/gah)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini